Senin, 01 Desember 2014

Gonggong, Makanan Unik Khas Batam
















Jika berbicara masalah kuliner, setiap daerah pasti punya menu andalan khasnya masing-masing. Begitu pula dengan Batam. Mereka punya Gonggong, sejenis siput dengan rasa yang lumayan lezat. Nyamm!
Selain kota yang indah dan wisata belanjanya, Batam memiliki ragam kuliner yang unik dan menantang. Sebut saja gonggong dan mie lendir. Seperti apakah itu?
Saat kumpul pertama di Sri Rejeki, rumah makan di pinggir pantai yang juga jauh dari hotel. Kami disuguhi beberapa makanan full seafood. Udang, cumi-cumi, ikan dan tak mau ketinggalan, ada Gonggong khas Batam. Gonggong itu hewan laut bercangkang keras, persis seperti siput atau kumang dalam bahasa Sunda.
Gonggong dapat mudah ditemukan ketika air laut sedang surut. Namun, gonggong yang berukuran besar agak sedikit sulit untuk dicari, karena kebanyakan gonggong yang ditemukan hanya yang berukuran kecil.
Kandungan protein yang sangat tinggi menjadikan makanan ini sangat istimewa. Cara memasaknya juga cukup sederhana. Setelah direndam dengan garam agar terasa lebih gurih. Tak lupa rendaman jahe untuk menghilangkan bau amisnya.
Sayangnya, untuk makanan laut,  Selain ikan dan udang, saya tak memakannya. Jadi bagaimana rasanya gonggong itu saya tak tahu. Namun, melihat Mas Heri dan Mas Tupon yang sedang memakannya, sepertinya enak juga.
Kata Mas Tupon rasanya seperti cumi-cumi dengan tekstur yang lebih lembut dan gurih. Tak tercium bau amis dari kerang ini, mungkin karena rendaman jahe tadi. Mas Tupon terlihat susah memakan gonggong ini karena tidak dibekali dengan alat mengeluarkan si gonggong, seperti tusuk gigi.
Kalau makanan sejenis kerang tidak saya makan, tapi makanan mie seperti mie Aceh pasti saya makan. Yang saya coba adalah mie Aceh di Sei Panas. Saat itu saya diajak oleh kakak kelas saya yang ada di Batam, Bang Akmal Syadri. Dia memesankan saya mie Aceh yang paling enak, Mie Kuah Aceh.
Memang sangat enak disantap saat hujan yang turun sangat deras. Apalagi ditambah dengan teh telur yang pertama kali saya saya rasakan di Ulee Kareng Aceh. Rasanya juga tak jauh beda dengan yang di aceh itu. Membuat hangat badan di saat dingin.
Sayangnya saya belum merasakan mie lendir yang menurut info adalah makanan khas Batam dan mesti dicoba menurut salah seorang volunteer dari Batam. Salah satu yang membedakan mie ini dengan yang lainnya adalah kuahnya yang mirip seperti lendir ingus.
Sebetulnya membayangkannya saya agak mual juga. Namun, rasa penasaran juga cukup tinggi untuk menjajal mie yang satu ini. Semoga saja ada kesempatan lain ke Batam.

0 komentar:

Posting Komentar