Senin, 01 Desember 2014

Golden Prawn, Jawara Kuliner Seafood Batam


Batam tak hanya jadi destinasi wisata belanja. Di sana, wisatawan bisa berwisata kuliner untuk mencicipi aneka menu makanan seafood yang menggoyang lidah. Salah satu tempatnya yakni Restoran Golden Prawn.

Kali ini saya ingin bercerita tentang kuliner di Batam. Batam terkenal dengan makanan seafoodnya. Mulai dari kepiting, udang, cumi, dan tentunya gonggong.

Banyak pilihan untuk makan seafood di kota ini, tapi saya memilih makan di Golden Prawn yang sudah melegenda di kota ini. Banyak wisatawan yang datang ke kota ini khusus untuk makan di tempat ini, baik wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara.

Faktor letak yang strategis dari kota Batam ini menjadi salah satu faktor ramainya Golden Prawn ini di akhir pekan. Banyak wisatawan dari Singapura maupun Malaysia yang berakhir pekan di kota ini.

Golden Prawn terletak di jalan Bengkong Laut, Pulau Batam. Golden Prawn terdiri dari dua restoran, yaitu Golden Prawn 933 dan Golden Prawn 555. Selain itu, disamping Golden Prawn juga terdapat Hotel Golden View yang merupakan satu bagian dengan Golden Prawn.

Untuk makanan, seafood di sini memang akan memanjakan lidah Anda sebagai penikmat seafood. Rasanya memang enak, didukung oleh view yang menarik, maka akan membuat Anda menikmati pengalaman kuliner yang cukup menyenangkan di sini.

Jadi, buat Anda yang sedang merencanakan liburan ke Batam, jangan lupa masukkan Golden Prawn sebagai salah satu tujuan wisata Anda.

Berburu Sunset Di Batam

Saat mudik ke Batam, jangan habiskan waktu hanya dengan berbelanja saja. Masih banyak aktivitas lain yang bisa Anda lakukan saat di sana. Salah satunya adalah berburu sunset. Yuk, tangkap momen paling indah di Batam ini!

Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini saya tidak akan mudik ke daerah asal di Medan. Kali ini saya memilih Batam sebagai tempat untuk mengisi libur Lebaran. Tujuan saya liburan ke kota besar itu adalah untuk berburu sunrise dan sunset.

Memang benar di balik panasnya udara kota, Batam di Kepulauan Riau ini memiliki tempat dengan fenomena alam yang menakjubkan, yaitu sunrise dan sunset. Adalah Tanjung Pinggir dan Pantai Batu Besar dua tempat dengan pemandangan alam yang menakjubkan ini. Di perjalanan kali ini, kedua tempat tersebut adalah lokasi tujuan saya untuk menghabiskan libur Lebaran. 

Di kawasan Pantai Batu Besar, Anda bisa menangkap sunrise paling indah di Batam. Di sana, matahari tampak begitu anggun saat terbit di ufuk timur.

Untuk sunset, saya memilih Tanjung Pinggir. Di tempat ini, Anda bisa melihat matahari tenggelam perlahan, dan menyisakan kegelapan malam. Inilah lokasi saya berburu momen sang surya tenggelam.

Selain dua lokasi itu, Batam masih memiliki lokasi lain untuk mengabadikan momen matahari terbit dan tenggelam, sebut saja Ocarina, Nongsa, Pulau Sambu, Batu Ampar dan Sekupang. Keluarkan kamera Anda, dan bidik setiap momen cantik terbit dan terbenamnya matahari.

Jembatan Barelang, Golden Gatenya ala Indonesia














Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.

Jembatan Barelang dibangun dari tahun 1992 sampai tahun 1998, oleh BJ Habibie yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Dana yang dipakai tak kecil, mencapai Rp 400 Miliar.














Di sini, biasanya wisatawan berfoto narsis dengan berlatarkan pemandangan jembatan barelang.














Banyak orang berkata jembatan barelang sebagai golden gatenya indonesia yaitu karena kesamaanya menghubungkan dua pulau.

Gonggong, Makanan Unik Khas Batam
















Jika berbicara masalah kuliner, setiap daerah pasti punya menu andalan khasnya masing-masing. Begitu pula dengan Batam. Mereka punya Gonggong, sejenis siput dengan rasa yang lumayan lezat. Nyamm!
Selain kota yang indah dan wisata belanjanya, Batam memiliki ragam kuliner yang unik dan menantang. Sebut saja gonggong dan mie lendir. Seperti apakah itu?
Saat kumpul pertama di Sri Rejeki, rumah makan di pinggir pantai yang juga jauh dari hotel. Kami disuguhi beberapa makanan full seafood. Udang, cumi-cumi, ikan dan tak mau ketinggalan, ada Gonggong khas Batam. Gonggong itu hewan laut bercangkang keras, persis seperti siput atau kumang dalam bahasa Sunda.
Gonggong dapat mudah ditemukan ketika air laut sedang surut. Namun, gonggong yang berukuran besar agak sedikit sulit untuk dicari, karena kebanyakan gonggong yang ditemukan hanya yang berukuran kecil.
Kandungan protein yang sangat tinggi menjadikan makanan ini sangat istimewa. Cara memasaknya juga cukup sederhana. Setelah direndam dengan garam agar terasa lebih gurih. Tak lupa rendaman jahe untuk menghilangkan bau amisnya.
Sayangnya, untuk makanan laut,  Selain ikan dan udang, saya tak memakannya. Jadi bagaimana rasanya gonggong itu saya tak tahu. Namun, melihat Mas Heri dan Mas Tupon yang sedang memakannya, sepertinya enak juga.
Kata Mas Tupon rasanya seperti cumi-cumi dengan tekstur yang lebih lembut dan gurih. Tak tercium bau amis dari kerang ini, mungkin karena rendaman jahe tadi. Mas Tupon terlihat susah memakan gonggong ini karena tidak dibekali dengan alat mengeluarkan si gonggong, seperti tusuk gigi.
Kalau makanan sejenis kerang tidak saya makan, tapi makanan mie seperti mie Aceh pasti saya makan. Yang saya coba adalah mie Aceh di Sei Panas. Saat itu saya diajak oleh kakak kelas saya yang ada di Batam, Bang Akmal Syadri. Dia memesankan saya mie Aceh yang paling enak, Mie Kuah Aceh.
Memang sangat enak disantap saat hujan yang turun sangat deras. Apalagi ditambah dengan teh telur yang pertama kali saya saya rasakan di Ulee Kareng Aceh. Rasanya juga tak jauh beda dengan yang di aceh itu. Membuat hangat badan di saat dingin.
Sayangnya saya belum merasakan mie lendir yang menurut info adalah makanan khas Batam dan mesti dicoba menurut salah seorang volunteer dari Batam. Salah satu yang membedakan mie ini dengan yang lainnya adalah kuahnya yang mirip seperti lendir ingus.
Sebetulnya membayangkannya saya agak mual juga. Namun, rasa penasaran juga cukup tinggi untuk menjajal mie yang satu ini. Semoga saja ada kesempatan lain ke Batam.

Fakta Unik Tentang Kota Batam

Batam merupakan kota industri yang mengalami perkembangan pesat. Namun kota batam juga memiliki fakta-fakta unik yang bagi orang luar batam belum tahu. Berikut beberapa fakta unik mengenai kota batam.
1. Banner Welcome To Batam












Batam tidak ingin kalah dengan kota selebritis Hollywood dengan membuat banner Welcome To Batam yang mirip dengan banner Hollywood, diletakkan pada sebuah bukit dan pada malam hari akan terlihat menarik dengan lampu yang menyinarinya. Sayang, si tangan jahil kerap kali merusak lampu sorot yang dipakai untuk menyinari monumen diatas.

2. Barang Elektronik di Batam Murah
Di batam, harga elektronik cenderung murah. Faktor dekatnya batam dengan negara tetangga yang biasa terjadinya tempat ekspor impor dan juga kawasan FTZ yang diberlakukan di batam memberi dampak yang cukup besar dalam perdagangan barang elektronik di batam.

3. Lapangan Golf yang menjamur

Untuk ukuran pulau kecil, batam dibilang memiliki banyak lapangan golf yang menjadikan batam sebagai salah satu surga pecinta golf. Lapangan golf di batam biasanya disediakan oleh resort ternama yang sudah lama berdiri di batam. Walaupun seiring berjalannya waktu ada lapangan golf yang gulung tikar karena daerah yang sudah dialihfungsikan dari tempat wisata menjadi daerah pemukiman.

4. Memiliki Banyak Mall Untuk Ukuran Pulau Kecil
Jika dibandingkan dengan sang ibukota provinsi Tanjung Pinang yang memiliki 1 mall, Batam memiliki 10 Mall bahkan lebih (terus bertambah). Biasanya mall yang ada di batam dikunjungi oleh turis mancanegara yang ingin mencari barang yang lebih murah daripada negara asalnya.

5. Warga Batam Tinggal "nyeberang" Untuk Sampai di Singapura

Warga Batam cenderung suka berlibur keluar negeri karena selain dekat, ongkos pulang perginya pun relatif murah. Hanya dengan tiket ferry PP seharga 300 ribu, kita bisa sampai ke negara tetangga, lebih murah dibandingkan berlibur ke jakarta atau lainnya.